Monday, September 1, 2014

Konsep Gerak Dasar Tari Tradisional


Kita semua pasti pernah menonton suatu pertunjukan tari, baik secara langsung atau lewat media elektronik seperti televisi, dari pertunjukan tersebut, kita dapat mengamati beragam gerak tari yang dilakukan. Pernahkan kalian mendiskusikan hasil pengamatan tersebut? Tentu diantara kalian memiliki pemahaman berbeda sebab tarian yang diamati berbeda pula. Setiap tari memiliki gerak berbeda tetapi memiliki suatu kesamaan yaitu memiliki tenaga, ruang dan waktu.

Kita patut bersyukur karena Indonesia memiliki kekayaan atas keragaman gerak tari yang beragam dan berbeda-beda antar suku. Tentu kita dapat melihat karakteristik gerak tari setiap etnis yang berbeda antara satu sama lainnya. Sebagi contoh gerak pada tari Melayu dan Sunda dilakukan selalu bertepatan dengan ketukan (on beat) dengan tenaga yang sedang. Tari Jawa cenderung dilakukan dengan gerak lambat dan tenaga sedang. Gerak tari Bali dilakukan dengan tenaga dan waktu gerak yang bervariasi. Perbedaan-perbedaan tersebut diakibatkan oleh tenaga yang dikeluarkan, ruang gerak, dan waktu gerakan yang berbeda-beda antara masing-masing tarian.
Konsep Gerak Dasar Tari Tradisional
Gb 1. Gerak dg unsur tenaga kuat

Perhatikanlan gerak tari pada gambar 1, gambar tersebut menunjukkan gerak tari yang memiliki unsur tenaga yang kuat, gerak dilakukan secara rampak oleh para penari, seorang penari yang diangkat oleh beberapa penari lainnya seperti mengangkat sebuah benda berat, yang memiliki arti tenaganya kuat.

Tenaga yang digunakan oleh penari untuk menyangga temannya tentu lebih besar dibandingkan dengan tenaga penari yang diangkat. Kekuatan tenaga untuk menahan beban berat temannya tertumpu pada kedua tangan. Begitu pula dalam setiap melakukan gerak, tentunya dibutuhkan tenaga. Penggunaan dalam tenaga memiliki intensitas kuat, sedang dan lemah tergantung cara penggunaan atau penyaluran tenaga tersebut.

Konsep Gerak Dasar Tari Tradisional
Gb 2. Pose gerak tangan membuka lebar

Sekarang perhatikan gerak tari yang ditunjukkan pada gambar 2. Pose gerak menunjukkan ruang gerak luas yang terlihat antara badan dan lengan yang dilakukan penari secara berkelompok. Semua penari melakukan ruang gerak yang sama. Gerak di dalam ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan atau kelompok. Selain memerlukan tenaga dan ruang, gerak juga memerlukan waktu. Setiap gerakan yang dilakukan membutuhkan waktu. Perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo adalah : cepat atau lambatnya gerak yang dilakukan.

Fungsi dari tempo pada gerak tari adalah untuk memberikan kesan dinamis sehingga tarian menjadi enak untuk dinikmati. Perhatikan gambar 3, pose gerak hormat penari yang satu dengan penari yang lainnya berbeda. Penari yang satu dilakukan dengan tempo yang lebih cepat, sementara penari berikutnya dilakukan dengan tempo yang lambat, pengaturan tempo tersebut dilakukan secara berbeda dengan melakukan gerakan yang sama.

Konsep Gerak Dasar Tari Tradisional
Gb 3. Gerak hormat

Sumber : S.C. Bangun dkk. Buku Seni Budaya SMK/MA/SMA/MAK Kelas IX Semester I Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014

1 comment:

Note: Only a member of this blog may post a comment.