Friday, August 7, 2015

Musik Sebagai Simbol

Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari beragam kelompok masyarakat. Keberagaman kelompok masyarakat di Indonesia itu berakibat pada keberagaman hasil kebudayaan pula. Salah satu hasil kebudayaan dari setiap kelompok masyarakat adalah seni, termasuk musik.

Musik seperti halnya cabang seni lain, sangat sarat denga simbol-simbol tertentu yang berhubungan erat dengan makna tertentu dalam kehidupan masyarakat penduduknya. Musik memiliki banyak simbol yang merujuk pada berbagai makna dalam kehidupan masyarakat penduduknya. Contohnya, dalam banyak budaya, nada-nada yang lebih tinggi atau lebih rendah dapat melambangkan perbedaan antara suasana hati yang ceria atau sedih. Sementara itu, dalam beberapa budaya, ritme tertentu dapat dianggap sebagai lambang kesuburan atau bahkan sebagai pengusir setan.

Selain itu, dalam banyak tradisi musik, alat musik tertentu juga dapat memiliki makna simbolis yang penting. Misalnya, dalam tradisi musik Jepang, biola dapat melambangkan kesedihan dan kehormatan, sementara koto melambangkan keanggunan dan kerendahan hati. Di Afrika, drum dan gendang dapat melambangkan komunikasi dengan dewa-dewi atau roh nenek moyang, serta kekuatan spiritual yang tinggi.

Ketika dimainkan dalam konteks upacara adat, musik juga dapat memiliki makna religius, sosial, atau politis yang dalam. Oleh karena itu, musik tidak hanya dianggap sebagai seni semata, tetapi juga sebagai media komunikasi yang kuat dan efektif untuk menyampaikan pesan-pesan penting dan merangkul identitas budaya masyarakat.

Simbol-simbol itu tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen itu (musikal), termasuk vokal/suara manusia. Secara musikal, simbol-simbol musik dapat tampak pada elemen-elemen di dalamnya, seperti (1) tinggi-rendahnya nada, (2) ritme, (3) dinamika, atau (4) tempo.

Penjelasan :
  • Nada (pitch) : Tinggi-rendahnya bunyi
  • Ritme : Durasi setiap bunyi
  • Dinamika : Perubahan bunyi yang terdengar keras menjadi semakin lembut atau bunyi yang terdengar lembut menjadi semakin keras
  • Tempo : Kecepatan musik/lagu: sangat cepat, cepat, sedang, lambat, atau sangat lambat
Selain empat elemen tersebut, terdapat juga elemen lain dalam musik yang penting untuk dipahami, yaitu harmoni dan tekstur.

Harmoni mengacu pada hubungan nada-nada yang dimainkan secara bersama-sama untuk menciptakan akord dan keterkaitan harmonis di antara mereka. Harmoni dapat menimbulkan perasaan tertentu pada pendengar, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau ketegangan.

Tekstur mengacu pada cara elemen-elemen musik, seperti melodi dan harmoni, disusun bersama-sama untuk menciptakan suara keseluruhan. Tekstur dapat mengubah karakteristik suara dan menghasilkan efek yang berbeda pada pendengar. Ada beberapa jenis tekstur musik, seperti monofonik (hanya satu suara atau melodi), homofonik (melodi utama dengan akompanimen), dan polifonik (banyak suara atau melodi yang berbeda-beda).

Ketika elemen-elemen ini digabungkan bersama-sama, maka dapat menghasilkan musik yang indah dan mempesona, dengan berbagai nuansa dan emosi yang berbeda. Oleh karena itu, memahami dan mengembangkan kemampuan dalam memainkan dan mengapresiasi berbagai elemen musik dapat membantu dalam menciptakan dan menikmati musik dengan lebih baik.

Mari kita bahas masing-masing elemen musik sebagai simbol musik. Pertama nada atau melodi yang di perduksi oleh instrumen, termasuk suara manusia atau vokal. Misalnya, bagaimana kalian memaknai suara tinggi, nyaring, atau melengking (seoerti kicauan burung, sirene ambulan, suara bel sepeda) dan suara rendah (sperti suara instrumen bas).

Simbol musik selanjutnya adalah ritme. Bagaimana kalian memaknai dua pola ritme berikut:
Musik Sebagai Simbol

Simbol musik juga dapat dilihat dari dinamika musik/bunyi. Bagaimana kalian memaknai rangkaian bunyi yang awalnya terdengar lembut yang semakin lama semakin keras (crescendo)? Bagaimana kalian memaknai rangkaian bunyi yang awalnya terdengar keras tetapi semakin lama semakin lembut bahkan menghilang (decrescendo)?

Tempo juga dapat dilihat sebagai simbol musik. Bagianmana kesan kalian ketika mendengar lagu Cublak-Cublak Suweng yang dinyanyikan dengan tempo cepat? Bagaimana kesan kalian apabila mendengar lagu itu dinyanyikan dengan tempo lambat.

Musik Sebagai Simbol


Simbol musik juga  dapat dilihat dari aspek non-musikalnya. Salah satu contoh simbol non-musikal adalah instrumen musikm berdasar pada bentuk, bahan pembuat instrumen, warna, atau ornamen-ornamen yang tampak pada instrumen itu. Salah satu contoh bentuk simbol ditinjau dari bahan  dasar instrumennnya adalah instrumen tradisional masyarakat Sunda, seperti suling Sunda, baik suling Sunda lubang enam atau lubang empat.

Selain suling, instrumen tradisional Sunda yang terbuat dari bambu adalah angklung. Dalam masyarakat Sunda, angklung terdiri dari beberapa jenis.  Salah satunya adalah jenis Angklung Sunda/Indonesia, yaitu jenis angklung yang sering kali kita lihat dalam pertunjukan-pertunjukan musik. Dalam proses permainan musik angklung, pemain ada yang memegang satu bauh angklung, tetapi dapat pula satu orang pemain dapat memegang banyak nada dalam permainan di bawah ini:

Musik Sebagai Simbol

Dapat kita katakan bahwa tiga jenis angklung atau tiga jenis instrumen yang berasal dari tiga kelompok masyarakat yang berbeda memiliki karakter musikal dan non-musikal yang berbeda pula. Perbedaan itu memperlihatkan bahwa musik, sebagai alat untuk mengekspresikan gagasan atau ide pelaku musik, berhubungan erat dengan cara-cara pelaku musik mengekspresikan gagasan-gagasan mereka.

Cara-cara pelaku dalam mengekspresikan gagasan dalam musik tidak dapat terlepas dari beragam pengalaman yang diperoleh dalam lingkungan masyarakat. Dengan kata lain, karakter musikal maupun non-musikal dari musik yang dihasilkan oleh pelaku musik tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang ia pelajari dalam masyarakatnya. Sebagai anggota masyarakat, seorang pelaku musik memperoleh beragam pengalaman untuk berperilaku sesuai dengan nilai- nilai yang berlaku dalam masyarakat, termasuk perilaku musikalnya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.