Pengertian Seni Kriya Nusantara dapat kita pelajari dengan melihat dari istilah 'seni kriya' yang berasal dari akar kata 'kr' (bahasa Sansekerta) yang berarti 'mengerjakan'; dari akar kata tersebut kemudian menjadi kata karya, kriya, kerja. Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau obyek. Dalam pengertian berikutnya semua hasil pekerjaan termasuk berbagai ragam keteknikannya disebut 'seni kriya'. Kata 'kriya' dalam bahasa Indonesia berarti pekerjaan (kerajinan tangan). Di dalam bahasa Inggris disebut craft yang mengandung arti energi, kekuatan, atau keterampllan mengerjakan atau membuat sesuatu. Pada kenyataannya seni kriya sering dimaksudkan sebagai karya yang dihasilkan karena skill atau keterampilan seseorang, sebagaimana diketahui bahwa semua kerja dan ekspresi seni membutuhkan keterampilan. Dapat disimpulkan bahwa seni kriya adalah semua hasil karya manusia yang memerlukan keahlian khusus yang berkaitan dengan tangan, sehingga seni kriya sering juga disebut kerajinan tangan.
Pada saat ini seni kriya digolongkan sebagai bagian dari seni rupa, yaitu karya seni yang dinikmati dengan indera penglihatan. Yang membedakan seni kriya dan seni murni adalah fungsinya. Sementara seni murni bersifat ekspresif dan komunikatif, seni kriya lebih berorientasi pada kegunaan dalam kehidupan manusia sehari-hari disertai dengan teknik pembuatan yang tinggi.
Karya seni kriya Nusantara dapat diidentifikasi mengenai keunikan dan gagasannya. Karya seni yang unik berarti karya yang tiada bandingannya atau tiada yang menyamai sehingga menjadi khas, tunggal, atau hanya satu ciri bentuk yang dimilikinya. Dalam mengidentifikasi keunikan karya seni kriya Nusantara, akan diteliti apakah karya tersebut tidak ada bandingannya (tidak ada persamaan) dengan karya yang lain. Sedangkan gagasan atau ide yang tampak dalam seni kriya Nusantara dapat kita perhatikan dari tanggapan seseorang dalam menangkap keindahan alam yang muncul dari hasil karya. Sebuah gagasan (ide) dapat pula ditangkap/dimengerti melalui tema karyanya.
Seperti pada seni rupa murni, seni kriya juga memiliki unsur penting dalam penciptaannya. Unsur-unsur tersebut, antara lain sebagal berikut.
1. Bentuk Seni Kriya
Yang dimaksud dengan bentuk dalam seni kriya adalah wujud flsik dari suatu karya. Bentuk selalu bergantung pada sentuhan keindahan (estetika), karena itu dalam penciptaannya seorang seniman harus menguasai unsur-unsur seni rupa seperti garis, bentuk, wama, komposisi, dan lain-lain. Alam merupakan sumber inspirasi bentuk bagi seorang seniman kriya.
2. Fungsi Seni Kriya
Dalam seni kriya terapan, seorang seniman kriya harus mampu menghubungkan bentuk dengan fungsi sehingga karya yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi, sementara bentuknya tetap indah. Dalam menciptakan benda kriya fungsional (terapan), pencipta harus benar-benar memperhatikan nilai ergonomis yang meliputi kegunaan (utility), keamanan (security), kenyamanan (comfortable), kemudahan atau keruwesan (flexibility), dan keindahan (aesthetic).
3. Materlal (media) Seni Kriya
Pemilihan bahan atau material dalam pernbuatan seni kriya sangat penting karena material akan mendukung nilai bentuk. Kenyamanan dalam menggunakan benda terapan juga akan memengaruhi kualitas dari barang tersebut.
makasih penjelasannya soal seni kriya
ReplyDelete