Setelah mempelajari tentang Teknik Dasar Akting Teater saatnya kita membahas tentang berkarya teater. Teater merupakan salah satu cabang seni pertunjukan. Keberadaannya di Indonesia, menyebar hingga pelosok negeri sebagai tanda bahwa teater memberikan manfaat terhadap masyarakat pemilik seni (pelaku seni, seniman) dan masyarakat pendukung seni (penonton dan penggiat seni).
Teater sebagai karya seni diciptakan dengan cita, rasa dan karsa manusia, keberadaannya tidak dapat lepas dari kehidupan manusia dengan lingkup sosial yang menyertainya. Gambaran ungkap tentang kehidupan yang dialaminya (masyarakat) diwujudkan dalam bentuk; simbol , tanda-tanda, lambang-lambang dengan pemaknaannya. Simbol, dan makna seni yang terkandung di dalamnya bersifat khas dan unik, berlaku dalam lingkungan masyarakat tertentu dengan fungsi dan tujuan tertentu pula.
Pemahaman kehidupan di dalam seni yang diekspresikan melalui simbol, tanda-tanda dan lambang-lambang bersifat khas dan unik, termasuk di dalamnya seni teater. Kehadiran simbol di dalam seni menjadi dasar pembeda dengan kehidupan nyata bersifat kesehariaan yang kita alami. Kehidupan nyata bersifat kongkrit, keseharian dan teramati. Kehidupan dalam dunia seni bersifat khayali, imajinatif, abstrak, dan tidak nyata. Oleh karena itu, menempatkan seni teater sebagai ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat manusia.
Seni Teater yang dimaksud adalah teater yang sarat dengan pemaknaan hidup dan memiliki unsur fungsi bagi masyarakat pemiliknya. Contoh, Topeng Banjet, Topeng Cisalak, Mamanda, Lenong, dst.
Teater hadir bersifat komunal (kemasyarakatan) dalam menjaga keharmonisan hidup. Teater melalui bahasa simbol memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat pemilik atau penontonnya. antara lain; pelaku seni (pelaku seni teater), karya seni (karya teater), dan masyarakat pemilik seni (penonton teater). Karya teater agar terjadi komunikasi dengan penontonnya, diperlukan beberapa prasyarat. Prasyarat sebagai unsur penting di dalam komunikasi teater adanya unsur: Pelaku (seniman Teater) – Karya Teater – Penonton Tseater.
Kreativitas dalam berkarya Teater, baik teater tradisional, non tradisional atau produk broadcast (televisi, radio, dan film) merupakan hasil konstruksi atau susunan antara hubungan yang dipilih dengan unsur-unsur seni didalamnya. Oleh karena itu, tidaklah heran bahwa Teater dalam proses penciptaannya tidak dapat berdiri sendiri, melainkan bersifat kolektif, bekerjasama, dan Kolaboratif, dilakukan secara bersama.
Perlu diingat dan diperhatikan bahwa Seni Teater memiliki perbedaan dengan karya seni pertunjukan yang lain yakni lebih menekankan pada unsur dramatik yang dijalin oleh alur cerita dalam suatu lakon atau naskah. Naskah yang dimaksud harus diupayakan mengandung kekuatan konflik atau pertentangan yang dialami tokoh cerita yang bernilai dramatis.
Ketika kalian menyaksikan karya teater di panggung, media televisi, layar perak (bioskop), unsur penting apa saja yang dapat kalian pahami dan rasakan ? Coba kalian amati gambar di atas, untuk mengidentifikasi karya teater berdasarkan jenis, bentuk dan unsur penting di dalamnya!
Kamu perhatikan gambar di atas dengan cermat, kemudian jawablah pertanyaan berikut ini!
- Gambar manakah yang menunjukkan karya teater yang kamu kenali?
- Apa perbedaan yang menonjol dari sudut pandang unsur -unsur karya teater?
- Adakah persamaan dalam setiap ragam jenis dan bentuk karya teater tersebut?
- Bagaimanakah unsur rias dan busana melalui contoh gambar tersebut?
- Dapatkah kamu merancang karya teater bersumber ragam jenis dan bentuk karya teater dari contoh gambar tersebut?
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.