Tari sebagai media ekspresi adalah salah satu peran tari selain sebagai media komunikasi, media berpikir kreatif dan media mengembangkan bakat. Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolisasinya sebagai ungkapan si pencipta tari. Masalah ungkapan tari sebagai ekspresi subyektif juga dikemukakan oleh La Meri, di sini ungkapan dimaksud lebih diubah proporsinya menjadi bentuk obyektif. Di sisi lain diungkapkan oleh Soedarsono, tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis yang indah. Selanjutnya, pola dan struktur dari alur gerakan lebih berirama. Porsi alur gerak anggota tubuh diselaraskan dengan bunyi musik atau gamelan. Di mana bunyi gamelan diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tari.
Fungsi seni sebagai media ekspresi adalah fungsi yang utama dari kehadirannya. Pernah dalam suatu masa, fungsi ini adalah fungsi yang sangat ditonjolkan, bahkan mutlak, tidak dapat dicampuri oleh fungsi-fungsi yang lain. Seakan-akan adalah hal yang tabu bilamana seni itu dicampuri dengan soal dan masalah lain.
Seni sebagai satu-satunya media untuk mengekspresikan isi hati seniman, agar dapat diterima oleh masyarakat penikmat seni tari, sejak kelahirannya yang pertama hingga sekarang mengalami perkembangan. Dari mula-mula yang primitif hingga sekarang seni modern. Namun fungsi utama ini tetap tidak pernah berubah, semakin terampik dan berbakat seorang seniman menggunakan seni untuk mengekspresikan isi hatinya, semakin tinggi dan bermutu seni yang dia hasilkan dan semakin besar pula nama seniman itu. banyak nama-nama besar, baik dalam bidang seni rupa, musik, tari, karawitan, pedalangan atau sastra, yang adalah seniman dengan ketrampilan dan bakatnya dalam mengekspresikan jiwanya melalui seni. Jadi kebesaran para seniman itu selalu terletak pada fungsi seni.
Manusia mengenal berbagai media ekspresi. media ekspresi yang mengandung unsur artistik itu merupakan seni sedangkan yang tidak mengandung dan mengedepankan unsur artistik merupakan non seni. Berbagai media ekspresi itu pada dasarnya merupakan isyarat. Isyarat itu dapat menggunakan badan atau diri manusia itu sendiri dan isyarat yang menggunakan peralatan.
Adapun isyarat-isyarat yang menggunakan badan manusia itu sendiri misalnya dengan mengeluarkan suara seperti bersiul, berteriak, berkata. Dengan menggerakkan badan seperti melambai, menggeleng, menginjak-injakkan kaki dan menari. Isyarat yang menggunakan media misalnya memukul-mukul sesuatu, meniup sesuatu dan sebagainya.
Apabila sarana-sarana ekspresi itu disertai unsur artistik maka terjadilah seni, misalnya berkata yang disertai unsur artistik akan menjadi sastra, baik secara tertulis atau diucapkan. Berbunyi yang disertai dengan unsur artistik akan melahirkan musik dan nyanyi. Gerakan yang disertai unsur artistik akan melahirkan tari.
Demikianlah seni tari sebagai media ekspresi yang telah membawa seniman ke puncak kebesarannya. Sebaliknya, berkat seniman yang memanfaatkan seni tari untuk media ekspresinya, maka seni tari menjadi meningkat makin maju dan bermutu tinggi.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.