Wawasan seni yang berbeda akan menentukan sikap dan pandangan yang berbeda pula dalam menghadapi kesenian secara umum dan pendidikan kesenian pada khususnya. Pada dasarnya setiap insan memiliki rasa keindahan dan rasa seni yang dapat dipupuk dan dikembangkan sejak dini. Dengan demikian, semakin bertambah usia seseorang, maka akan semakin meningkat pula kepekaan rasa keindahannya. Apa yang kalian rasakan saat melihat gambar berikut ini ?
Secara alami dan tanpa disadari, manusia dikelilingi oleh aktifitas berkesenian dalam kehidupannya sehari-hari. Contohnya, ketika seorang ibu rumah tangga menata ruang tamu, seorang ayah menentukan cat untuk dinding dan warna gordennya. Atau ketika seorang gadis memilih pakaian yang serasi saat ia akan bepergian ke sebuah acara.
Menurut para pengamat seni atau orang yang berkecimpung dalam bidang seni, kesenian adalah suatu ekspresi dari gejolak jiwa seorang manusia yang didasarkan atas nilai-nilai etis dan estetis, yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni; musik, tari, seni rupa, teater dan sastra.
Pada dasarnya setiap orang memiliki rasa kepekaan yang sama terhadap keindahan. Demikian juga bagi guru dan peserta didik. Yang membedakan hanyalah kadar kepekaannya. Apabila kadar kepekaan terhadap rasa keindahan lebih tinggi, maka seseorang dapat memberikan tanggapan penghargaan yang lebih dari yang lain. Kepekaan rasa terhadap keindahan bisa dilatih oleh guru dan peserta didik dengan mengejawantahkannya ke dalam bentuk karya seni, yaitu; melalui sentuhan-sentuhan indrawi dan kepekaan rasa yang dimiliki.
Pendidikan kesenian di sekolah umum pada dasarnya bertujuan untuk mendorong, memotivasi dan mengarahkan siswa untuk mampu:
- Mengamati, pementasan seni, baik seni tari, musik, teater atau pameran. Misalnya, menyaksikan pementasan teater melalui tayangan elektronik atau menontonnya langsung di tempat pertunjukan.
- Menanyakan. Misalnya, menanyakan struktur dramatik, plot (alur cerita), Karakter, setting atau peristiwa dari lakon yang disaksikan.
- Mencoba, Misalnya, menafsirkan makna dari lakon yang dipentaskan. Baik makna yang tersurat maupun yang tersirat.
- Menalar, Misalnya, menbandingkan tayangan cuplikan adegan teater dan menyimpulkan pengertian teater berdasarkan adegang yang ditonton dan diamati.
- Menyajikan, Misalnya, tentang pengertian teater secara lisan dan tertulis sebagai materi diskusi kelompok di kelas.
Pengertian kesenian pada dasarnya adalah suatu proses penciptaan dari keinginan manusia untuk berekspresi melalui media yang dipilih dan digunakan. antara lain; gerak, suara bunyi, laku, warna, bahan, dan garis.
Bentuk karya seni dapat berupa:
1) seni sastra (berekspresi menggunakan media kata dan bahasa),
2) seni tari (berekspresi menggunakan media gerak tubuh),
3) seni musik (berekspresi menggunakan media bunyi dan suara),
4) seni teater (berekspresi menggunakan media laku dan suara),
5) seni rupa (berekspresi menggunakan media bahan, cat (warna), garis dan wujud).
Berdasarkan atas media yang digunakan untuk mengekspresikan keindahan, kesenian dapat dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu:
1) seni sastra: prosa (novel, naskah drama, cerpen dan esai) dan puisi,
2) seni pertunjukan: musik, tari, dan drama,
3) seni rupa: lukisan, patung, grafis, kriya, dan arsitektur.
Sumber : S.C. Bangun dkk. Buku Seni Budaya SMK/MA/SMA/MAK Kelas IX Semester I Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.