Seni Kriya : Disebut Juga Kerajinan Tangan

 

Seni Kriya: Pengertian, Sejarah, dan Jenis-Jenisnya

Seni kriya merupakan salah satu bentuk seni yang memiliki nilai estetika dan fungsional, serta mencerminkan kekayaan budaya masyarakat. Seni kriya juga dikenal dengan istilah "craft" atau "kerajinan". Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian seni kriya, sejarah perkembangannya, serta berbagai jenis seni kriya yang ada di berbagai belahan dunia.

1. Pengertian Seni Kriya

Seni kriya disebut juga dengan kerajinan tangan yang merupakan suatu bentuk seni yang mengutamakan keindahan dan fungsi, di mana karya seni tersebut dibuat menggunakan teknik dan keterampilan tertentu oleh para seniman atau pengrajin. Seni kriya mencakup berbagai macam karya, mulai dari tekstil, keramik, logam, kayu, hingga anyaman. Selain nilai estetika, seni kriya juga memiliki nilai ekonomi dan sosial yang tinggi, karena kerajinan tangan seringkali menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat di berbagai belahan dunia.

2. Sejarah Seni Kriya

Sejarah seni kriya tidak terlepas dari sejarah peradaban manusia. Sejak zaman prasejarah, manusia sudah mulai menciptakan benda-benda yang memiliki nilai estetika dan fungsi, seperti alat masak, alat pertanian, pakaian, perhiasan, dan peralatan rumah tangga. Seiring dengan perkembangan peradaban, seni kriya semakin berkembang dan melahirkan berbagai jenis karya yang mencerminkan kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat.

3. Jenis-Jenis Seni Kriya

Berbagai jenis seni kriya dapat ditemukan di seluruh dunia, yang mencerminkan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat. Berikut ini adalah beberapa jenis seni kriya yang populer:

A. Seni Kriya Tekstil

Seni kriya tekstil mencakup berbagai macam karya yang menggunakan bahan tekstil sebagai media utama, seperti tenun, batik, sulaman, dan rajutan. Seni kriya tekstil memiliki berbagai fungsi, mulai dari pakaian, aksesori, hingga dekorasi interior. Beberapa contoh seni kriya tekstil yang terkenal di dunia antara lain batik dari Indonesia, kimono dari Jepang, dan kilim dari Turki.

B. Seni Kriya Keramik

Seni kriya keramik melibatkan pembuatan benda-benda menggunakan bahan tanah liat yang dibakar pada suhu tinggi. Seni kriya keramik mencakup berbagai macam karya, seperti piring, mangkuk, guci, patung, dan sebagainya. Beberapa contoh seni kriya keramik yang terkenal di dunia antara lain porselen dari Cina, faience dari Mesir, dan maiolica dari Italia.

C. Seni Kriya Logam

Seni kriya logam merupakan pembuatan benda-benda menggunakan logam sebagai bahan dasar, seperti besi, tembaga, perak, dan emas. Seni kriya logam mencakup berbagai macam karya, seperti perhiasan, peralatan rumah tangga, senjata, dan patung. Beberapa contoh seni kriya logam yang terkenal di dunia antara lain filigree dari India, damascene dari Spanyol, dan repoussé dari Nepal.

D. Seni Kriya Kayu

Seni kriya kayu melibatkan pembuatan benda-benda menggunakan kayu sebagai bahan dasar, seperti mebel, peralatan rumah tangga, hiasan dinding, dan patung. Seni kriya kayu mencerminkan keahlian dan kreativitas pengrajin dalam mengolah kayu menjadi karya seni yang indah dan fungsional. Beberapa contoh seni kriya kayu yang terkenal di dunia antara lain ukiran kayu Jepara dari Indonesia, intarsia dari Italia, dan marquetry dari Prancis.

E. Seni Kriya Anyaman

Seni kriya anyaman melibatkan pembuatan benda-benda menggunakan teknik anyaman dengan bahan seperti rotan, bambu, pandan, dan sebagainya. Seni kriya anyaman mencakup berbagai macam karya, seperti keranjang, tas, tikar, dan mebel. Beberapa contoh seni kriya anyaman yang terkenal di dunia antara lain anyaman rotan dari Filipina, anyaman bambu dari Jepang, dan anyaman pandan dari Indonesia.

Kesimpulan

Seni kriya, yang juga dikenal sebagai kerajinan tangan, merupakan salah satu bentuk seni yang memiliki nilai estetika dan fungsional, serta mencerminkan kekayaan budaya masyarakat. Sejarah seni kriya tidak terlepas dari sejarah peradaban manusia, dan berbagai jenis seni kriya dapat ditemukan di seluruh dunia. Dengan memahami dan menghargai seni kriya, kita dapat lebih mengenal dan menghargai kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat di berbagai belahan dunia.