Tapestry adalah sebuah bentuk seni kriya tekstil berupa tenun tradisional yang biasa dilakukan pada perangkat tenun vertikal. Namun, juga dapat dilakukan di lantai juga. Proses htenun ini terdiri dari dua arah benang yang bersilangan, yang sejajar dengan panjang disebut “warp” / benang lungsin dan sejajar dengan lebar disebut “weft” / benang pakan.
Kebanyakan penenun tapestry menggunakan benang lungsin berbahan alami seperti benang linen atau benang katun. Benang pakan yang dipakai berupa benang wol atau benang katun, namun bisa pula benang sutra, benang emas, benang perak, atau alternatif media lain. Tapestry telah diproduksi dan digunakan sejak zaman Helenis. Contoh kerajinan tapestry Yunani yang pernah ditemukan berasal dari abad ke-3 SM dalam kondisi terawetkan di gurun Tarim Basin. Kerajinan tapestry mencapai tahap baru produksi massal di Eropa pada awal abad ke-14 Masehi. Gelombang pertama produksi berasal dari Jerman dan Swiss. Seiring waktu, kerajinan diperluas ke Prancis dan Belanda.
Konotasi istilah tapestry ini juga digunakan untuk menggambarkan hasil kerajinan tekstil yang dibuat pada perangkat tenun Jacquard. Sebelum tahun 1990-an, tapestry yang terkenal Abad Pertengahan telah diproduksi dengan menggunakan teknik Jacquard. Namun pada abad modernisasi, artis seperti Chuck Close dan Magnolia Editions telah mengadaptasi proses Jacquard yang terkomputerisasi untuk menghasilkan karya seni rupa yang indah memukau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.