Setiap daerah di Indonesia melahirkan tokoh-tokoh seni tari tradisional. Tokoh-tokoh ini mendedikasikan hidupnya untuk pertumbuhan dan perkembangan tari tradisi. Di antara mereka ada yang hanya menjadi penari tetapi ada juga yang sekaligus menjadi penari dan pencipta tari. Mereka mencipta dan menari menjadi napas kehidupannya tanpa mengharapkan imbalan materi. Ada beberapa penari dan pencipta tari tradisional yang hidup serba pas-pasan tetapi tidak pernah mengeluh. Mereka terus berkarya dan menari menjaga warisan tradisi leluhur.
Retno Maruti adalah salah satu pencipta dan penata tari sekaligus penari. Dia mengembangkan tari Jawa terutama untuk gaya Surakarta. Karya-karyanya banyak dikagumi dan diminati oleh banyak pihak. Ciri khas pada karya Retno Maruti adalah memadukan bentuk Bedayan dan Langendriyan. Penari yang menyanyi sambil menari. Karya-karya Retno Maruti banyak mengambil cerita epos Ramayana seperti “Alap-Alap Sukesi”, “Dewabrata”, “Abimanyu Gugur”. Ide cerita diambil dari babad tanah Jawa
seperti “Ki Ageng Mangir” dan juga cerita mengenai kepahlawanan “Untung Suropati.” Retno Maruti membuat inovasi baru pada seni tradisional disesuaikan dengan kondisi terkini sehingga tetap relevan untuk ditonton sebagai seni pertunjukan.
Trisna Bulan Jelantik adalah salah satu tokoh dari sekian banyak tokoh penari dan penata tari tradisional Bali. Bulan Jelantik mengembangkan seni tradisi tari Bali. Ber ama dengan Retno Maruti membuat dramatari “Calonarang” yang memadukan konsep dua budaya berbeda Bali dan Jawa dalam bentuk Bedayan dan Langendriyan. Trisna Bulan Jelantik adalah penari yang menyanyi dan menari dalam dua budaya Jawa dan Bali dalam iringan musik yang sama.
Rasinah |
Rasinah meupa an salah satu maestro tari Topeng Cirebonan. Sepanjang hidupnya didedikasikan pada pertumbuhan seni tradisional Topeng Cirebon terutama untuk gaya Indramayuan. Iravati Durban juga salah satu tokoh yang senantiasa mengembangkan tari tradisional Sunda.
Huriah Adam merupakan salah satu tokoh seni tradisional tari Minang. Ia menggali semua potensi ragam gerak Randai ke dalam bentuk tarian baik dilakukan secara berkelompok atau perseorangan atau pasangan. Ragam gerak pencak silat merupakan materi pada tari tradisional Minang. Hurian Adam juga menciptakan tari Payung yang melihat bahwa budaya Minang juga mempunyai persinggungan dengan budaya Melayu. Huriah Adam berhenti dalam berkarya saat pesawat yang ditumpangi dari Jakarta menuju Padang hilang tidak berjejak sampai sekarang ini.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.