1. Panitia Pergelaran
Panitia adalah sekelompok orang-orang yang membentuk suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini, organisasi yang dibentuk dengan system panitia. Dengan system kepanitiaan dalam pergelaran seni, termasuk pergelaran Teater sangat cocok untuk diterapkan. Karena pembentukan organisasi dengan system panitia mempunyai kemudahan, yakni mudah dibentuk dan mudah pula untuk dibubarkan tanpa adanya ikatan kerja yang rumit.
Organisasi dalam system kepanitiaan ini, menempatkan pimpinanya bersifat kolegial atau dewan, artinya terdiri dari beberapa orang. Segala keputusan diambil dan dipertanggungjawabkan secara bersama-sama dengan waktu pergelaran bersifat praktis, artinya panitia dengan cepat dibentuk dan cepat pula untuk dibubarkan setelah laporan kegiatan dilaksanakan. Penyelenggaraan pergelaran mempunyai dua komponen penting, yakni adanya: panitia artistik atau pemateri atau kreator seni dibawah pimpinan seorang Sutradara (art director) dan panitia non artistik atau penggiat seni dipimpin oleh seorang Pimpinan Produksi yang dipilih dan diangkat atas musyawarah kelas atau teman dalam kelompok yang dibentuk.
2. Materi Pergelaran Teater
Syarat kedua sebagai unsur penting di dalam pergelaran Teater adanya unsur materi seni atau karya teater. Materi pergelaran yang dimaksud adalah wujud karya teater yang dibangun melalui proses kreatif melalui tahapan dengan menggunakan medium tertentu bersifat kolektif (bekerja bersama) dengan wilayah kerja dan tanggungjawab secara bersama (kolaborasi). Unsur penting selanjutnya di dalam pergelaran teater adalah hadirnya penonton
3. Penonton
Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang untuk menyaksikan tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai apresiator, penikmat, penilai, dst. pada materi seni (seni teater) yang di pergelarkan. Oleh sebab itu, kedatangan penonton dalam suatu pergelaran adalah bersifat mutlak. Tanpa penonton, pergelaran teater adalah kesia-siaan atau kegiatan mubazir. Karena pergelaran teater membutuhkan suatu penilaian, penghargaan atau kritikan dari sebagai Apresiator Teater orang lain dalam rangka menciptakan peristiwa seni sebagai peristiwa budaya.
Menonton, mengapresiasi adalah sikap menerima, menghargai dan sekaligus mengkritisi pesan yang disampaikan pergelaran karya seni. Penilaian pada pergelaran seni untuk setiap penonton sangatlah berbeda dan bersifat relative. Oleh sebab itu, berpijak pada keragaman latarbelakang penonton dan pengalaman seni, penonton dalam hubungan pergelaran seni (Teater) dapat dibedakan dalam tiga golongan, yakni penonton: awam, tanggap dan kritis.
- Penonton awam adalah penonton penikmat seni dengan kecenderungan kurang atau tidak dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman seni. Dalam hal ini wawasan dan pengalaman seni Teater.
- Penonton tanggap, artinya penonton bersikap responsif dengan kecenderungan mempunyai wawasan dan pengalaman seni, tetapi tidak ditindaklanjuti untuk mengulas pada apa yang pergelaran yang ditontonnya cukup untuk dipahami dan dinikmati sendiri.
- Penonton kritis, adalah penonton dengan bekal keilmuan dan pengalaman seni lalu melakukan ulasan atau menulis kritik pergelaran dan dipublikasikan dalam forum ilmiah, diskusi sampai media cetak dan elektronik.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.