Thursday, March 31, 2016

Seni Batu Alami Suiseki


Suiseki (水 石) adalah seni batu hias berasal dari Jepang. Biasanya seni Suiseki dibuat dengan mengambil bermacam-macam macam bentuk, seperti sesuatu hal yang mirip dengan sosok manusia, sosok binatang, bentuk lansekap, ataupun yang murni abstrak. Seni ini muncul awalnya dari Gongshi (Cina: 供 石; pinyin: gōngshí)

Seni batu suiseki hadir dengan bermacam-macam nama terutama di masyarakat Jepang, Taiwan dan Semenanjung Korea. Seperti di Jepang, mereka menyebutnya dengan nama suiseki yang maknanya “batu air”. Sedangkan di Korea menyebutnya dengan nama Su-Seok yang maknanya “batu berumur tua”. Di China sendiri menyebutnya dengan nama yang artinya”batu-batu indah”.

SEJARAH
Walaupun seni ini memiliki banyak sebutan, namun pengertiannya tetap sama yaitu batuan yang mempunyai nilai seni tinggi yang tercipta secara alamiah sebab proses alam yang berhubungan dengan air. Jika dilihat sekilas batu suiseki tidak memiliki kelebihan bahkan terlihat biasa saja. Tapi perhatikanlah secara seksama, batu suiseki ini dapat berbentuk menyerupai bentuk binatang, alam seperti gunung, tebing dan lainnya.
Seni Batu Alami Suiseki

Seni ini muncul kira-kira 1500 tahun yang lalu, sekitar tahun 618 hingga tahun 907. Saat itu masa kejayaan kerajaan Dinasti Tan dan Sung. Di negeri Tiongkok seni suiseki disebut dengan Shang-Sek atau Yah-Sek, yang mempunyai arti yaitu batu yang dapat dinikmati keindahannya dalam jenis dan arti yang sangat luas. Jika ditelusuri asal kata Sui-Sek dalam bahasa Cina adalah “batu air”.

Terdapat sebuah cerita rakyat sekitar 3000 tahun yang lalu di negeri Song, konon ada seorang rakyat biasa menemukan batu. Karena percaya bahwa batu yang ditemukan itu memiliki nilai tinggi maka batu itu disimpan baik-baik. Banyak tamu yang berkunjung kerumahnya selalu mnegamati batu itu dan mereka mulai menyukainya. Maka diawal Dinasti Shang sekitar 20 abad sebelum Masehi, kegemaran pada batu mulai memasyarakat dan menjadi populer.

PELUANG USAHA
Kepopuleran batu seni suiseki ini memiliki peluang bisnis. Kuncinya hanyalah memahami seni suiseki dan memiliki jiwa petualang. Soal harga, tentu sangat ditentukan oleh nilai artistik dari batu itu. Untuk itu sebenarnya diperlukan pemahaman mengenai seni suiseki itu sendiri. Terkadang penilaian subyektif lebih banyak bermain di sini. Namun, tetap saja ada ketentuan dan patokan dari nilai suiseki ini, seperti salah satunya adalah originalitas batu itu. Selain itu wajib dipastikan bahwa bentuk dari batu itu dibentuk oleh alam, bukan oleh tangan manusia.

SUISEKI DI INDONESIA
Bagi para penggemar suiseki, Negara Indonesia adalah surganya. Karena Negara Indonesia beriklim tropis dengan kondisi alam yang memungkinkan batu-batu indah ini gampang ditemukan.
Sumatera Barat adalah ladang emas suiseki. Mulai Sungai Ombilin, Batanghari, Sijunjung, Sawah Lunto sampai sungai di Payakumbuh, adalah tempat paling kaya akan batu suiseki. Jadi, tidak mengherankan jika seni suiseki di Indonesia kita tidak kalah menariknya dibandingkan suiseki dari Negara Korea, Jepang, bahkan Taiwan.

Namun dibutuhkan ketelatenan dan jiwa petualang tinggi untuk mendapatkan batu-batu yang mempunyai bentuk seni tinggi. Biasanya batu-batuan ini banyak terdapat di alam terbuka dan daerah-daerah yang dekat dengan aliran sungai.

Sumber : http://www.rudydewanto.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.