Monday, August 3, 2015

Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Persoalan estetika tidak dapat dilepaskan dalam mempelajari. Estetika identik dengan seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya tepat. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni menyebabkan pembicaraan tetntang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dilihat mata. Dengan memahami persoalan estetika dan seni diharapkan wawasan kalian dalam apresiasi, kritik atau berkarya seni semakin terbuka. Menghadapi karya-karya seni yang dikategorikan “tidak indah”, kalian tidak serta merta langsung memberi penilaian buruk, tidak pantas atau lain sebagainya. Sebagai seorang pelajar kalian wajib bersikap bijaksana untuk melihat latar belakang dibalik penciptaan sebuah karya dan mencari tahu nilai keindahan dan kebaikan yang tersembunyi dibalik karya itu. Hal ini penting sebab akan membantu kalian menjadi seorang kreator, apresiator atau menjadi kritikus seni yang baik.

Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif. Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi baik, perpaduan warna yang cocok, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya.

Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 DimensiKeselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa. Tidak demikian halnya dengan nilai estetis yang bersifat subyektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Sebagai contoh saat kalian melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kalian dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya itu. Kalian merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya itu dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya meskipun kalian tidak tahu obyek apa yang ditunjukkan oleh karya itu. Teman kalian mungkin tidak tertarik pada karya itu dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subyektif.

  1. Carilah berbagai (reproduksi foto/gambar) karya seni rupa tiga dimensi
  2. Amati karya-karya seni rupa tiga dimensi itu, bandingkan karya yang satu dengan yang lainnya.
  3. Ceritakan masing-masing karya yang kalian amati, berilah tanggapan pada karya-karya itu, aspek apa yang menarik perhatian kalian karya mana yang paling kalian sukai, berikan alasan mengapa kalian menyukai karya itu berdasar pengamatan pada unsur-unsur rupa dan obyek yang tampak pada karya itu.
  4. Bandingkan tanggapan kalian dengan tanggapan teman kalian.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.