Saturday, January 17, 2015

Fungsi Pembuatan Seni Kriya


Fungsi pembuatan seni kriya dapat dilihat dari tujuan penggunaannya. Keberadaan seni kriya selalu berkaitan dengan pemanuhan fungsi-fungsi tertentu. Ada tiga kategori fungsi seni, yartu fungsi personal, fungsi sosial, dan fungsi fisik Fungsi personal berkaitan dengan pemenuhan kepuasan jiwa pribadi dan Individu. Fungsi sosial berhubungan dengan tujuan-tujuan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan kepercayaan. Sedangkan fungsi fisiknya berurusan dengan pemenuhan kehutuhan praktis.

Praktek seni kriya pada awalnya bertujuan untuk membuat barang-barang fungsional, baik ditujukan untuk kepentingan keagamaan (religius) atau kebutuhan praktis dalam kehldupan manusla seperti perkakas rumah tangga. Dalam perkembangannya seni kriya dapat dikelompokan berdasar tujuan penciptaan atau penggunaannya menjadi kriya yang mempunyai fungsi: praktis, estetis, dan simbolis (religius).

Seni kriya diminati dengan tujuan yang berbeda-beda, hal tersebut disebabkan kebutuhan orang berbeda-beda, karena itu seniman-seniman seni kriya sering membuat bermacam Jenis seni kriya. Kebutuhan manusis terhadap seni kriya tidak hanya digunakan untuk sarana kehidupan secara fisis saja melainkan juga ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan akan keindahan (psikologis).

Fungsi Pembuatan Seni Kriya

Secara garis besar, fungsi seni kriya terbagi atas 3 golongan, yaitu sebagai berikut.
1. Sebagai benda pakai
Seni kriya sebagai benda pakai diciptakan dengan mengutamakan fungsinya, sedangkan unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.

2. Sebagai benda hias
Seni kriya sebagai benda hias yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan dibandingkan dengan aspek kegunaan atau segi fungsinya.

3. Sebagai benda mainan
Seni kriya sebagai benda mainan dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pemiainan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.