Tuesday, November 4, 2014

Merangkai Gerak Dasar Tari Tradisional Indonesia

Untuk merangkai gerak dasar tari tradisional Indonesia, kita mengacu pada komposisi gerak tari secara umum. Secara teori, komposisi gerak dibuat dengan 4 proses atau 4 bagian yaitu (1) Eksplorasi, (2) Improvisasi, (3) Evaluasi dan (4) Komposisi.

1. Eksplorasi

Eksplorasi merupakan pengalaman penari dalam melakukan penjajakan gerak, untuk menghasilkan ragam gerak. Pada kegiatan ini, penari  berimajinasi melakukan interpretasi terhadap apa yang telah dia lihat, dengar, atau dia raba. Penari dapat dengan bebas bergerak mengikuti apa kata hatinya, mengikuti imajinasi dan juga interpretasinya.

Eksplorasi dalam dunia tari merupakan proses penting yang memungkinkan penari untuk mengembangkan kreativitas, mengenal batasan tubuh mereka, dan menemukan gerakan-gerakan baru yang orisinal. Kegiatan eksplorasi ini sangat berarti bagi penari, karena melalui proses ini, mereka dapat mengembangkan kemampuan teknis, artistik, dan ekspresif mereka. Berikut ini beberapa aspek yang terkait dengan eksplorasi gerak dalam tari:
  1. Eksperimen dengan gerakan tubuh: Eksplorasi memungkinkan penari untuk mencoba berbagai macam gerakan tubuh yang mungkin belum pernah mereka coba sebelumnya. Ini termasuk gerakan-gerakan dari berbagai genre tari, gaya, dan teknik yang berbeda, serta menggabungkan elemen dari seni dan budaya yang beragam.
  2. Pemahaman ruang dan waktu: Eksplorasi gerak juga melibatkan pemahaman tentang bagaimana gerakan berinteraksi dengan ruang dan waktu. Penari dapat bereksperimen dengan pergerakan dalam ruang, memanfaatkan berbagai tingkat, arah, dan jarak, serta memvariasikan kecepatan, ritme, dan durasi gerakan.
  3. Kolaborasi dan improvisasi: Eksplorasi sering melibatkan kerjasama antara penari, di mana mereka dapat saling berbagi ide, bereksperimen dengan gerakan bersama, dan mengembangkan koreografi secara kolaboratif. Improvisasi juga menjadi bagian penting dalam eksplorasi gerak, di mana penari diharapkan untuk merespon secara spontan terhadap berbagai rangsangan eksternal, seperti musik, teks, atau lingkungan.
  4. Ekspresi emosional dan komunikasi: Eksplorasi gerak juga melibatkan penjajakan ekspresi emosional dan komunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh. Penari dapat mencari cara untuk mengungkapkan perasaan, emosi, dan ide melalui gerakan, serta mengkomunikasikannya kepada penonton dengan cara yang efektif dan artistik.
  5. Refleksi dan evaluasi: Setelah melakukan eksplorasi gerak, penting bagi penari untuk merefleksikan pengalaman mereka dan mengevaluasi hasil eksplorasi mereka. Mereka dapat mempertimbangkan apa yang berhasil, apa yang perlu ditingkatkan, dan bagaimana pengalaman eksplorasi tersebut dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan dan pemahaman mereka sebagai penari.
Dengan demikian, eksplorasi gerak dalam tari merupakan proses kreatif yang melibatkan penjajakan, eksperimen, kolaborasi, improvisasi, ekspresi emosional, dan refleksi. Melalui proses ini, penari dapat memperkaya keterampilan dan pengetahuan mereka, serta menciptakan karya tari yang inovatif, artistik, dan bermakna.

2. Improvisasi

Merangkai Gerak Dasar Tari Tradisional IndonesiaYang dimaksud dengan improvisasi adalah pengalaman penari yang secara spontanitas mencoba atau mencari-cari berbagai kemungkinan ragam gerak yang telah diperoleh pada waktu eksplorasi. Dari setiap ragam gerak yang telah dihasilkan pada waktu eksplorasi, selanjutnya dapat dikembangkan dari aspek tenaga, ruang dan waktu sehingga menghasilkan ragam gerak yang sangat banyak.

Improvisasi dalam konteks tari merupakan suatu bentuk ekspresi kreatif yang melibatkan penari untuk mengeksplorasi dan menciptakan gerakan-gerakan baru secara spontan berdasarkan pengalaman, intuisi, dan pemahaman mereka tentang tata ruang, tenaga, dan waktu. Improvisasi memungkinkan penari untuk mengembangkan keterampilan dan kepekaan mereka dalam berinteraksi dengan musik, lingkungan, dan penari lain.

Berikut ini beberapa poin yang berkaitan dengan improvisasi dalam tari:

  1. Kebebasan berekspresi: Improvisasi memberikan kebebasan kepada penari untuk berekspresi dan menciptakan gerakan-gerakan yang tidak terikat oleh aturan atau koreografi yang sudah ditentukan sebelumnya. Hal ini memungkinkan penari untuk mengekspresikan perasaan, emosi, dan ide mereka secara bebas dan kreatif.
  2. Pengembangan keterampilan: Melalui improvisasi, penari dapat mengembangkan keterampilan teknis dan artistik mereka. Mereka belajar bagaimana mengatur gerakan mereka dalam ruang, mengontrol tenaga, dan mengatur waktu dengan lebih efisien dan efektif. Improvisasi juga membantu penari untuk meningkatkan kepercayaan diri, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis.
  3. Interaksi dan komunikasi: Improvisasi sering melibatkan interaksi antara penari dan musik, penari dengan penari lain, serta penari dengan penonton. Melalui interaksi ini, penari dapat mengembangkan kemampuan komunikasi non-verbal mereka dan memahami bagaimana gerakan mereka dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen-elemen lain dalam suatu pertunjukan.
  4. Adaptasi dan responsivitas: Improvisasi mengajarkan penari untuk responsif terhadap perubahan dan tantangan yang muncul selama proses penciptaan tari. Penari harus mampu beradaptasi dengan situasi yang berubah-ubah dan merespon secara cepat dan efektif terhadap berbagai stimulus yang muncul.
  5. Eksplorasi dan eksperimentasi: Improvisasi mendorong penari untuk terus mengeksplorasi dan mencoba berbagai kemungkinan gerakan dan konsep. Dengan demikian, penari dapat terus tumbuh dan berkembang sebagai seniman dan individu.
Secara keseluruhan, improvisasi dalam tari merupakan proses kreatif yang penting untuk mengembangkan kemampuan penari secara teknis, artistik, dan ekspresif. Melalui improvisasi, penari dapat menggali potensi mereka dan menciptakan karya tari yang unik, dinamis, dan menarik.

3. Evaluasi

Yang dimaksud dengan evaluasi adalah pengalaman penari untuk menilai sekaligus menyeleksi ragam gerak yang telah mereka hasilkan pada tahap improvisasi. Dalam kegiatan ini penari mulai menyeleksi ragam gerak yang mereka rasakan tidak sesuai agar tidak digunakan dan memilih ragam gerak yang sesuai dengan gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap selanjutnya oleh penari pada tahap komposisi tari. Jadi, pengalaman untuk menilai dan menyeleksi gerak yang telah dihasilkan pada tahap improvisasi disebut evaluasi.

Evaluasi dalam konteks tari merupakan tahap penting yang melibatkan penilaian dan seleksi gerakan yang dihasilkan selama proses improvisasi. Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi gerakan yang paling sesuai dengan konsep dan tema yang ingin disampaikan oleh penari atau koreografer dalam komposisi tari.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam tahap evaluasi:
  1. Kualitas gerakan: Penari perlu menilai kualitas gerakan yang telah dihasilkan, termasuk kehalusan, keluwesan, dan kekuatan ekspresi. Gerakan yang memiliki kualitas tinggi akan membuat tarian lebih menarik dan bermakna.
  2. Keserasian gerakan: Penari harus mengevaluasi apakah gerakan yang dihasilkan selama improvisasi sesuai dengan tema dan gaya tari yang ingin disampaikan. Gerakan yang harmonis dan konsisten akan membantu menciptakan tarian yang kohesif dan terintegrasi.
  3. Keunikan dan kreativitas: Penari juga perlu menilai keunikan dan kreativitas gerakan yang dihasilkan. Gerakan yang orisinal dan inovatif akan membantu tarian menonjol dan meninggalkan kesan yang kuat pada penonton.
  4. Keterampilan teknis: Penari harus mengevaluasi kemampuan teknis mereka dalam mengeksekusi gerakan yang dihasilkan selama improvisasi. Keterampilan teknis yang baik akan memastikan tarian terlihat profesional dan dapat dinikmati oleh penonton.
  5. Emosional dan ekspresif: Evaluasi juga melibatkan penilaian tentang sejauh mana gerakan-gerakan tersebut menggambarkan emosi dan ekspresi yang ingin disampaikan oleh penari. Gerakan yang emosional dan ekspresif akan membantu penonton terhubung dengan tarian dan memahami pesan yang ingin disampaikan.
Setelah menyelesaikan tahap evaluasi, penari akan menggabungkan gerakan yang telah dipilih ke dalam komposisi tari yang lebih luas. Proses ini melibatkan pengaturan gerakan dalam urutan tertentu, serta menyesuaikan tempo, dinamika, dan penekanan agar tarian menjadi lebih efektif dan menarik. Dengan demikian, evaluasi merupakan tahap penting dalam penciptaan tari yang sukses dan mengesankan.

4. Komposisi

Komposisi merupakan tujuan akhir mencari gerakan untuk selanjutnya membentuk tari dari gerak yang ditemukan. Komposisi adalah proses pengorganisasian elemen-elemen gerakan dalam tari untuk menciptakan sebuah karya seni yang koheren, ekspresif, dan bermakna. Tujuan akhir mencari gerakan dalam tari adalah untuk menghasilkan sebuah komposisi yang menarik dan mempengaruhi penonton secara emosional, intelektual, dan estetika. Berikut ini adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan komposisi tari:

  1. Struktur dan bentuk: Struktur dan bentuk dalam tari berkaitan dengan pengaturan gerakan dan bagian-bagian tari dalam urutan yang logis dan bermakna. Struktur tari dapat mencakup pola pengulangan, variasi, kontras, dan transisi antara bagian-bagian tari yang berbeda. Bentuk tari dapat bervariasi dari bentuk sederhana seperti ABA (pengulangan dengan variasi) hingga bentuk yang lebih kompleks seperti rondo atau tema dan variasi.
  2. Dinamika gerakan: Dinamika gerakan dalam tari mencakup kecepatan, kekuatan, dan kualitas gerakan. Menggabungkan variasi dinamika gerakan dalam komposisi tari dapat menciptakan kontras dan menambah kedalaman pada karya tersebut. Penting untuk mengeksplorasi perubahan tempo, tingkat energi, dan kualitas gerakan yang berbeda untuk menciptakan variasi dan mengekspresikan ide atau emosi yang berbeda.
  3. Ruang: Dalam mengembangkan komposisi tari, penting untuk memperhatikan bagaimana gerakan dan penari berinteraksi dengan ruang di sekitar mereka. Hal ini mencakup penggunaan ruang panggung, pola lantai, dan formasi penari. Menggabungkan perubahan dalam penggunaan ruang, seperti perpindahan dari formasi simetris ke asimetris atau dari pola lantai sederhana ke kompleks, dapat menambah minat visual dan dinamika dalam komposisi tari.
  4. Hubungan antar penari: Hubungan antar penari merupakan aspek penting dalam komposisi tari, terutama dalam tari kelompok. Hubungan ini dapat mencakup interaksi langsung antara penari, seperti kontak mata, sentuhan, atau dukungan fisik, serta hubungan yang lebih abstrak, seperti menggabungkan gerakan yang saling melengkapi atau bertentangan. Menggabungkan berbagai jenis hubungan antar penari dapat menciptakan dinamika sosial yang menarik dan mempengaruhi interpretasi penonton tentang karya tari tersebut.
  5. Musik dan ritme: Musik dan ritme sering digunakan dalam tari untuk membantu mengatur gerakan dan menciptakan suasana atau suasana hati tertentu. Memilih musik yang sesuai dan memahami bagaimana gerakan tari dapat disinkronkan dengan ritme dan melodi musik adalah bagian penting dari proses komposisi.
Dengan memperhatikan semua aspek ini dalam mengembangkan komposisi tari, seniman tari dapat menciptakan karya yang menarik, ekspresif, dan bermakna yang mampu menyampaikan ide , emosi, dan pesan kepada penonton. 


Aktivitas-aktivitas untuk Mengeksplorasi Gerak

  1. Lakukanlah eksplorasi gerak berdasarkan ragam gerak kepala, badan, tangan dan kaki.
  2. Lakukanlah improvisasi dari eksplorasi yang dilakukan sebelumnya.
  3. Lakukanlah pemilihan gerak menurut kata hatimu.
  4. Rangkaikanlah gerak yang telah terpilih sehingga menjadi komposisi tari.
  5. Tampilkanlah komposisi tarian yang dibuat itu di lingkungan sekolahmu.

Sumber : S.C. Bangun dkk. Buku Seni Budaya SMK/MA/SMA/MAK Kelas IX Semester I Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014

1 comment:

Note: Only a member of this blog may post a comment.